1. RUE SOEKARNO – RABAT, MAROKO Rue Soekarno telah resmi dikenalkan sebagai nama pada jalan di ibu kota Maroko Rabat mulai tanggal tanggal 2 Mei 1960. Yang istimewa dari peresmian nama jalan ini adalah bahwa presiden Soekarno sendirilah yang meresmikan. Jalan yang awalnya bernama Sharia Al-Rais Ahmed Soekarno ini kini lebih familiar dengan nama Rue Soekarno. Lokasi jalan yang berada tepat di depan kantor pos pusat Maroko ini berada di tengah pusat kota Rabat. Penamaan itu adalah salah satu bentuk penghargaan yang diberikan Raja Muhammad V atas jasa Ir. Soekarno pada Maroko. Rue Soukarno juga merupakan penghargaan kepada Soekarno yang diberikan oleh raja Maroko atas perannya yang mengizinkan kitab karya ulama Maroko yang dijadikan bahan rujukan wajib di berbagai pesantren di Indonesia.. Sosok mantan Presiden Ir Soekarno sangat dihargai di mata pemimpin Maroko. Terlebih berkat perannya di Konferensi Asia Afrika. Puncaknya terjadi saat Raja Muhammad V mengabadikan nama Soekarno sebagai nama jalan di ibukota Maroko, Rabat. Selain mengabadikan nama Soekarno sebagai nama jalan, Maroko juga menggunakan Jakarta sebagai nama jalan. Sebagai gantinya, pada pertengahan tahun 1990, Jakarta menggunakan nama Casablanca sebagai nama jalan. 2. MOHAMMED HATTA STRAAT – HARLEEM, BELANDA Jalan di kota Harleem, Belanda terdapat pemandangan yang tak biasa dan unik. Di sana terdapat sebuah papan nama jalan yang bertuliskan Mohammed Hatta Straat. Nama ini sudah tidak asing di mata warga Indonesia sebab ia adalah wakil presiden pertama Indonesia. Bung Hatta tercatat pernah menimba ilmu di negeri kincir angin. Sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang pernah belajar di Belanda, maka pemerintah Belanda melalui walikota RH Claudius mengabadikan namanya sebagai nama jalan di Harleem Belanda. 3. R A KARTINISTRAAT – AMSTERDAM, BELANDA Di kawasan Amsterdam Zuidoost atau yang dikenal dengan sebutan Bijlmer Anda bisa melihat papan nama jalan bertuliskan Raden Ajeng Kartini Straat. Selain di tempat tersebut nama jalan Kartini juga bisa ditemukan di Harleem dan Utrech. Nama R A Kartini dipakai untuk menghormati perjuangan beliau karena telah membela hak-hak perempuan. R. A. Kartini adalah pahlawan yang memperjuangkan harkat dan martabat para perempuan dengan karyanya “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang disusun oleh Menteri Kebudayaan Agama Dan Kerajinan Hindia Belanda saat itu. Kemudian kerajaan Belanda memberikan penghargaan kepada Kartini dengan membuat nama jalan dengan R. A. Kartinistraat. Tidak hanya 1 tapi 3 buah jalan di Belanda menggunakan nama Kartini 4. SJAHRIRSTRAAT – LEIDEN, BELANDA Mantan Perdana Menteri Indonesia inijuga terkenal dekat dengan kalangan aktivis politik di Leiden. Hal ini beawal ketika ia belahar di Belanda. Sutan Sjahrir pernah belajar di Fakultas Hukum Universitas Amsterdam lalu pindah ke Leiden School Of Indology. Dari sini ia memperluas pergaulannya jadi akhirnya nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah jalan di kota Leiden. Pergaulan Sjahrir saat itu sangat luas terutama di kalangan cendikiawan dan aktivis politik Leiden sehingga meninggalkan nama hingga sekarang. Sutan Sjahrir pernah menjabat Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merangkap Ketua Badan Pekerja KNIP pada 16 Oktober-28 November 1945. Sjahrir juga pernah tiga kali memimpin kabinet parlementer sebagai Perdana Menteri pada 15 November 1945 sampai 27 Juni 1947. Pada 30 Juni 1947 hingga akhir Januari 1950, Sutan Sjahrir menjabat sebagai penasihat presiden. Ia juga pernah menjadi Duta Besar Keliling RI pada 1947. 5. IRAWAN SOEJONOSTRAAT – AMSTERDAM, BELANDA Irawan Soejono. Tak banyak orang Indonesia yang tahu siapa itu Irawan Soejono. Namun buat orang Belanda Irawan Soejono adalah pemuda Indonesia yang gagah berani. Irawan soejono adalah anak dari Raden Ario Adipati Soejono, salah satu menteri pertama Indonesia. Irawan yang saat itu menimba ilmu di Leiden sudah menjadi aktivis pergerakan namun nasib berkata lain, dia belum sempat menikmati kemerdekaan. Irawan terbunuh oleh pasukan SS Nazi Jerman yang saat itu tengah menduduki Belanda. Irawan yang membawa perangkat stensil untuk keperluan penerbitan ilegal terkena razia Nazi. Irawan meninggal pada tanggal 13 Januari 1945. Nama Jalan Irawan Soejono diabadikan menjadi nama jalan di kota Amsterdam. 7. MUNIRSTRAAT – DEN HAAG, BELANDA Masih ingat dengan tokoh pejuang HAM? Munir Said Thalib yang meninggal terbunuh di dalam pesawat saat akan menuju negeri kincir tersebut juga dijadikan nama jalan di Den Haag, Belanda. Ternyata tak hanya nama pahlawan Nasional saja yang dijadikan nama jalan di negeri kincir angin ini. Dalam jasad Munir ketika itu terdapat racun arsenik yang membunuh Munir yang tak lain adalah pembongkar kasus penculikan aktivis tahun 1997-1998. Pemberian nama Munir sebagai nama jalan ini didasarkan atas semangat dan jasanya memperjuangkan Hak Asasi Manusia di Indonesia. 8. Jalan Macassar (Syekh Yusuf)
Cape Town, Afrika Selatan terkenal sebagai kota perjuangan bagi Nelson Mandela. Tokoh antiapartheid itu pernah dipenjara di Pulau Robben, beberapa kilometer di seberang lepas pantai Cape Town. Selepas dari penjara, pertama kalinya Nelson Mandela berpidato di Cape Town. Selain Nelson Mandela, pahlawan lain yang diingat penduduk Cape Town adalah ulama asal Indonesia Syekh Yusuf. Bagi warga Cape Town, Syekh Yusuf dikenal sebagai sosok yang membangun komunitas Muslim di negara itu. Dia tidak hanya diakui sebagai ulama, namun juga pejuang bagi rakyat Afrika Selatan karena menentang penindasan dan perbedaan warna kulit. Syekh Yusuf mendapat gelar sebagai pahlawan nasional pada 2005 oleh pemerintah Afrika Selatan. Daerah tempat tinggal Syekh Yusuf di Cape Town diberi nama sebagai kawasan Macassar untuk menghormati tempat asalnya. Ada Jalan Macassar di Cape Town untuk mengenang tempat kelahiran Syekh Yusuf. Raden Abdulkadir Widjojoatmodjo (lahir di Salatiga, 18 Desember 1904 – meninggal di Den Haag, Belanda, 24 Desember 1992 pada umur 88 tahun) adalah seorang Belanda-Indonesia dari Jawa, tentara dan diplomat. Dalam perundingan Renville, Abdulkadir adalah utusan delegasi dari pihak Belanda. Abdulkadir yang menandatangani perjanjian ini mewakili pihak Belanda. Mengapa seorang warga Indonesia menjadi utusan delegasi Belanda?
Dari bulan Maret 1944 ia adalah seorang konsultan dalam pelayanan umum Letnan Gubernur Jenderal Hubertus van Mook bahwa pemerintah Belanda dari luar Hindia Belanda mencoba untuk memulihkan dengan Belanda Nederlansch Indies Civil Administration (NICA), dari 1946 Sekutu Militer Administrasi Sipil Urusan Cabang (AMACAB) dan setelah kepergian pasukan Inggris Departemen Administrasi Temporary). Dia sementara ketika Van Mook masih pada akhir perang, tokoh otoritas tertinggi di Belanda Hindia Belanda di Brisbane. Dia juga memainkan peran dalam pemulihan otoritas di India timur. Dia diangkat penduduk (sebagai kolonel dalam KNIL) dari Maluku. Dia memainkan peran aktif dalam persiapan untuk perubahan konstitusi dan dibentuk pada tahun 1946 di Indonesia Serikat Sekretaris Negara untuk urusan umum. Akhir 1947, dia bertindak Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Dia adalah utusan delegasi Belanda yang dipimpin oleh PBB menegosiasikan kemerdekaan Indonesia. Abdulkadir yang menjabat sebagai Recomba (gubernur) Jawa Barat mengambil prakarsa mengadakan konferensi yang pertama tanggal 12-19 Oktober 1947. Dia mengundang sebagai peserta konferensi eks residen republik di Bogor R.A.A Hilman Djojodiningrat yang ditunjuk sebagai ketua. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia terus tinggal di sana. Dia diperlakukan seperti paria dan beremigrasi ke Belanda tahun 1951. Dia meninggal pada tahun 1992 di Den Haag dan kemudian dimakamkan di makam keluarga di Karanganyar. Penghargaan Widjojoatmodjo adalah Knight di Orde Singa Belanda dan Orde Gajah Putih
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdulkadir_Widjojoatmodjo http://brainly.co.id/tugas/798876 |
Authorhttps://www.wattpad.com/398499424-terjerat-masa-lalu-minggu Archives
September 2015
Categories |