Pergerakan nasional merupakan sebuah perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern ke arah perbaikan hajat hidup bangsa Indonesia yang disebabkan rasa ketidakpuasan terhadap keadaan masyarakat yang ada. Faktor utama dari pergerakan nasional adalah Politik Etis. Latar Belakang Pergerakan NasionalPolitik Etis (Balas Budi) Sejak diterapkannya sistem tanam paksa di Indonesia, negeri Belanda memperoleh keuntungan tang luar biasa. Namun sistem tanam paksa ini dikecam kaum moralis-liberal di Belanda. Diantaranya adalah Conraad Theodore Van Deventer. Ia adalah penganjur politik Etis. Pada tahun 1899, Van Deventer dalam majalah De Gids menyebutkan jutaaan uang yang dihasilkan oleh Indonesia untuk negeri Belanda adalah satu hutang budi (Een Eeruschuld) bagi bangsa Belanda. Hutang budi ini harus dibayar oleh pemerintah Belanda dengan memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia. Kritikan Van Deventer mendapat tanggapan positif dari Ratu Wilhelmina terbukti dari pidatonya yang di beri judul Haluan Etika / Politik Etis untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pribumi perlu di berlakukan 3 program yaitu Irigasi (pengairan), Emigrasi(perpindahan penduduk), dan Edukasi (pendidikan). Dari ketiga program tersebut pendidikan merupakan program yang sangat penting. Namun Pelaksanaan 3 program yang lebih dikenal dengan istilah Trilogi Van Deventer ini diselewengkan oleh pemerintah Belanda menjadi Politik Assosiasi. Artinya, politik Assosiasi ini pelaksanaannya hanya menguntungkan pemerintah Belanda ini terlihat dalam pelaksanaan Trilogi Van Deventer sebagai berikut : a. Edukasi (pendidikan) dilaksanakan hanya untuk menghasilan tenaga-tenaga kerja terdidik bagi Belanda. b. Irigasi (pengairan) dilaksanakan hanya untuk mengairi sawah-sawah yang disewa oleh pengusaha-penguusaha Belanda. c. Emigrasi /Transmigrasi (perpindahan penduduk) dilaksanakan hanya untuk tenaga erja yang dipekerjakan di perkebunan-perkebunan Belanda di luar Jawa. Walaupun Belanda telah melaksanakan Trilogi Van Deventer, tetapi belum dapat mengubah nasib bangsa Indonesia. Namun, di bidang pendidikan bangsa Indonesia memperoleh sedikit kemajuan. Misalnya diperbolehkannya bangsa Indonesia belajar di perguruan tinggi, walaupun ktetntuan ini hanya berlaku bagi golongan tertentu. Namun kesempatan yag sedikit ini telah melahirkan golongan intelektual (terpelajar). Golongan terpelajar dan profesional adalah orang yang pertama menyadari akan nasib bangsanya, penderitaan, kemiskinan dan kebodohan yang dialami bagsa indonesia di akibatkan oleh penjajahan yang panjang. Mereka telah menemukan kesalahan sejarah bangsanya dalam menghadapi Belanda, seperti : a. perjuangan masih bersifat kedaerahan b. terlalu terpusat menggantungkan diri pada seorang pemimpin c. tidak teorganisir d. tujuan mereka tidak jelas. Golongan terpelajar menyadari untuk mempercepat proses tercapainya Nasionalisme Indonesia perlu di bentuk organisasi modern sebagai wadah perjuangan. Pergerakan Nasional lahir dan berkembang karena beberapa faktor yaitu : a. Faktor Internal (dari dalam) 1) Keinginan untuk membebaskan diri dari penjajahan akibat penderitaan yang dialami rakyat 2) Munculnya golongan terpelajar (elite nasional) akibat pelaksanaan politik etis 3) Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang b. Faktor Eksternal (dari luar) 1) Kemenangan Jepang atas Rusia (1904-1905) 2) Terpengaruh oleh gerakan nasional di negara lain, seperti : 1. Gerakan Kemerdekaan rakyat India yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi 2. Gerakan Turki Muda yang dipimpin Musthapa Kemal Pasha (Kemal Ataturk) 3. Gerakan Kemerdekan di Philipina dibawah pimpinan Yose Rizal 4. Revolusi Cina (1911) yang dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen 3) Pengaruh ucapan Presiden AS. Woodrow Wilson, “Bangsa-bangsa yang masih terjajah agar menentukan nasibnya sendiri" Pergerakan nasional itu memunyai sifat /ciri-ciri perjuanagan yang berbeda dengan perjuangan bangsa indonesia sebelumnya Sifat / ciri pergerakan nasional itu antara lain : a. Pergerakan bersifat kebangsaan/ nasional b. Pergerakan menggunakan sistem organisasi teratur, dan tidak terpusat ada pimpinan c. Pergerakan dilakukan oleh pelajar yang berpandangan jauh ke depan d. Perjuangan tidak bersifat fisik/ mengangkat senjata, namun berupa gerakan pendiidkan ekonomi dan politik Pers atau media komunikasi juga memegang peranan penting dalam menyadarkan rakyat Indonesia dalam menempuh perjuangan. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran Nasional, Pers telah dimanfaatan sebagai sarana untuk menyebarluaskan cita-cita mencapai kemerdekaan, selain itu, pers juga diusahakan sebagai alat untuk memperkuat cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Pada masa pergerakan Nasional pers terbit dimana-mana dibawah pimpinan para tokoh dan perintis pejuang kemerdekaan Nama-nama majalah dan surat kabar yang lahir sebelum kebangkitan Nasional:
Nama-nama Surat kabat yang membawa suara pemerintah Belanda:
Surat kabar yang membawa pikiran-pikiran Bung Karno Dan Bung Hatta adalah - Pikran Rakyat - Sekirat Indonesia Muda - Dau;at Rakyat - Penyebar Semangat - de Exspress dipimpin oleh Dr. Cipto Mangun Kusumo Perkembangan Pergerakan NasionalOrganisasi pergerakan Nasional telah menjadi wahana perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya melepaskan diri dari cengkraman penjajah Belanda. Perjuangan dengan organisasi menjadi pembeda dari perjuangan masa sebelumnya yang hanya mengandalkan kekuatan senjata.
Ciri pergerakan nasional sebelum 1908: -Kurang adanya persatuan/bersifat kedaerahan -Faktor persenjataan masih sangat sederhana, masih menggunakan senjata tradisional -Pemimpin perjuangan adalah pemimpin daerah atau golongan bangsawan Ciri pergerakan nasional setelah 1908: -Mulai menonjolkan persatuan -Tidak lagi menggunakan senjata tradisiomal, melainkan menggunakan organisasi modern -Pemimpin perjuangan dari golongan terpelajar 1.Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Pertumbuhan Organisasi Pergerakan a. Masa pembentukan 1908-1920 1. Sifatnya a. Gerakan politik yang bersifat Radikal IP, PKI, PNI, PNI Pendidikan, partindo dan gerindo b. Gerakan politik yang bersifat moderat : PSII, PII, BU, dan PARINDRA 2. Prinsip perjuangan a. Gerakan politik yang mempunyai prinsip perjuangan non kooperatif : PKI, PNI, PNI Pendidikan , Partindo. b. Yang mempunyai prinsip kooperatif : BU, PSII, dan Gerindo c. Yang mempeunyai kooperatif insidental Parindra 3. Dasar gerakan Politik a. Kebangsaan : PNI, PNI Pendidikan, Partindo, Parindra, BU, Gerindo, IP. b. Internasional PKI. c. Agama PSII, PII, (Sukiman) Beberapa Organisasi Pergerakan Nasional a. Awal Pergerakan Nasional (Organisasi yang bersifat Etnik) Organisasi pergerakan yang bersifat etnik di Indonesia merupakan kelompok sosial dalam masyarakat yang berjuang menaikkan martabat bangsa dan membina rasa kebangsaan melalui gerakan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Pelopor pembentukan organisasi yang bersifat etnik antara lain : 1. Organisasi Budi Utomo (20 mei-1908) Ketua : Dr. Sutomo Tujuan : Untuk mencapai kemajuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan. Keanggotaan : kaum terpelajar dan pegawai pemerintah yang berada di P. Jawa dan Madura Pusat kegiatannya : Di Yogyakarta Kegiatan ditujukan untuk kegiatan Pendidikan dan budaya tidak politik. 2. Serikat Islam (1911) Pada awalnya SI bernama SDI Ketua : H. Samanhudi Berdiri : Solo tahun 1911 Tujuannya : Membela kepentingan para pedagangan pribumi dari persaingan dengan pedangan Cina Atas anjuran H.O.S. Cokroaminoto SDI berubah menjadi SI Tokoh : H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus Salim, dam Abd. Muis. Berdiri tahun 1912 Tujuannya : - mengembangkan jiwa dagang - membangu anggota yang kesulitan dalam berusaha - memajukan pengajaran - memperbaiki pendapat-pendapat yang kelir mengenai agama Islam - hidup menurut pemerintah agama Islam 3. Indische Partij (IP) Berdiri di Bandung tanggal 25 Dsember 1912 Tokoh: 3 Serangkai, (yaitu Suwardi Suryaningrat, Dr. E.F.F. Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo) IP dipandang sebagi oraganisasi yang betul-betul bercorak politik dan berprogram nasionalisme Indonesia. Tujuan IP: Menumbuhkan dan meningkatkan jiwa intregritas semua golongan untuk memamjukan tanah air yang di landasi jiwa Nasional, dalam rangka mempersiapkan diri ke arah kehidupan rakyat yang merdeka. Pada tanggal: 11 Maret 1913 IP dinyatakan sebagai partai terlarang karena membahayakan kepentingan penjajah. b. Masa Radikal (non kooperatif) tahun 1920 - 1930 Tiga Partai radikal yang menganut asas non kooperatif adalah PI, PNI, san PKI. 1. Perhimpunan Indonesia ( 1924 ) PI pada awalnya berdiri di Belanda tahun 1908, semula bernama Indishe Vereeniging (IV). Tujuan : membantu kepentingan para pemuda dan pelajaran yang berada di negeri Belanda. Perkembangan (IV) adalah sebagai berikut : IV – Indonessiche Vereeniging hal ini dimuat dalam majalah Hindia Putra, Pimpinan Moh. Hatta dan A. Subarjo, tahun 1924 IV di ganti namanya perhimpunan indonesia majalah Indonesia merdeka. Pada tahun 1926 tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia mengikuti konggres liga penentang imperialisme dan penindasan kolonialisme di Paris dalam pertemuan itu konggres menyokong perjuangan untuk mencapai indonesia merdeka akibatnya tokoh-tokoh perjuangan ditangkap 2. PKI (ISDV-PKH-PKI) Tokoh : Semaun Tujuan : mendirikan pemerintahan Komunis Paham Dasarnya : Infiltrasi (penyusupan) dalam organisasi lain dalam usahanya berhasil menyusup ke SI SI sayap kiri berhasil berkembang menjadi serikat rakyat. Tahun 1926, PKI mengadakan pemberontakan tetap mengalami kegagalan hal ini berakibat di bekukannya PKI 3. Partai Nasional Indonesia Berdiri di Bandung tahun 1927 Tokoh : Ir. Soekarno, Maskun, Supriadinata, dan Gatot Mangkuprojo Asas PNI bersandar pada 3 pokok: Indonesia merdeka atas dasar kekuatan sendiri, Marhaennisme, dan Azas Non Kooperatif c. Masa Moderat atau pergerakan kooperatif 1. Partai Indonesia (Parindra) Beridiri tahun 1935 merupakan undangan dari partai Budi Utama dan persatuan bangsa Indonesia, Pemimpin: Drs. Sutomo Tujuan: Indonesia Raya Kegiatan-kegiatannya:
Berdiri April 1937 Tokoh: Mr. M. Syarifudin, M. Yamin, Mr Sartono, Dr. A.K Gani 3.Gapi (Gabungan Politik Indonesia) Berdiri di Jakarata 21 Mei 1939 Pemimpin adalah Moh. Husin Tamrin, Amir Syarifudin, Abi Kusno. Berdirinya Gapi bermula dari kegagalan petisi sutarjo akhirnya Gapi mengadakan aksi menuntut ”Indonesia Berparlemen yang sesungguhnya” Perjuangan Gapi a. Pemakaian bangsa Indonesia dalam sidang Volksrrad b. Penghapusan diskriminasi c. Perubahan kata irlander menjadi orang Indonesia Nederland –Indie menajdi Indonesia 2. Perkembangan Organisasi Pergerakan a. Organisasi yang bersifat Etnik Kedaerahan. Berdirinya BU menandai kebengkitan Nasional Indonesia, setelah itu daerah – daerah bahkan Etnik tertentu mulai mendirikan organisasi seperti Jong Java, Jong Ambon, Persatuan Minahasa, Orang Jakarta, Sarekat Sumatra. b. Organisasi yang bersifat Kepemudaan Organisasi pergerakan pemuda yang pertama adalah Tri Koro Dharmo berdiri tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta. Tri Koro Dharma berati tiga tujuan mulia, yakni sakti, budi, dan bakti. Pemimpinnya adalah dr. R. Satiman Wiryosanjoyo. Tujuannya : mencapai Jawa Raya dengan jalan mempererat tali persaudaraan antar pemud membangkitkan rasa cinta tanah air, Bangsa dan Budaya.Tahun 1982 nama Tri Koro Dharmo di ubah menjadi Jong Java artinya Jawa Muda, dengan berdirinya Jong Java telah mendorong lahirnya organisasi pemuda. Beberapa organisasi pemuda kedaerahan antara lain :
c. Gerakan Kepanduan Gerakan kepanduan bertujuan : menghimpun, menggerakkan dan membawa para pemuda agar cakap dan terampil mengatur masalah kegidupan sehari – hari. Gerakan Kepanduan itu antara lain adalah sebagai berikut :
d. Organisasi Pergerakan Wanita Sebagai wujud cita – cita kartini, para wanita di berbagai daerah mendirikan organsasi partai Mardika di Jakarta, tujuannya memajukan pengajaran anak – anak perempuan setelah berdiri organisasi keutamaan istri. e. Organisasi Pergerakan yang bersifat Keagamaan Selain Muhammadiyah dan NU beberapa organisasi keagamaan yang lain:
Peran Manifesto, Konggres Pemuda dan Konggres Perempuan pertama dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan 1. Manifesto Politik tahun 1925 Manifesto Politik adalah pernyataan terbuka dan tegas tentang tujuan maupun pandangan seseorang atau kelompok terhadap masalah negara. Dalam manifesto dijelaskan bahwa kemerdekaan penuh bagi bangsa Indonesia hanya dapat di capai dengan aksi bersama oleh seluruh kaum nasionalis / [ejuang Indonesia atas dasar kekuatan sendiri. Terkait dengan manifesto tersebut, PI memiliki 4 azas perjuangan,
2. Konggres Pemuda Munculnya organisasi pemuda di berbagai daerah telah mendorong pemikiran persatuan antara mereka, maka pada tanggal 30 April – 30 Mei 1926 di Jakarta diselenggarakan Konggres Pemuda I. Untuk melaksanakan Konggres Pemuda I maka pada tanggal 26 – 28 Oktober 1928 di adakan Konggres Pemuda II adapun tokoh yang menjadi Panitia antara lain, Ketua : Sugondo Joyopuspito Sekretaris : M. Yamin Bendahara : Amir Syarifudin Tujuan : Menyatukan gerakan pemuda di seluruh Indonesia. Pada hari terakhir tanggal 28 Oktober 1928, di bacakan Ikrar bersama yang di kenal dengan Sumpah Pemuda adapun isinya sebagai berikut :
Makna Sumpah Pemuda
3. Konggres Perempuan Indonesia Tujuan Konggres Perempuan Indonesia adalah : mempersatukan berbagai organisasi wanita setelah di lakukan Konggres terciptalah organisasi wanita – wanita yang ada. Sumber: - Modul Sejarah Kelas 8 - http://sejarah.kompasiana.com/2014/11/11/pergerakan-nasional-indonesia-702384.html - http://dot-blogspotdotcom.blogspot.com/2013/06/perbedaan-perjuangan-bangsa-indonesia.html - http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/pergerakan-nasional-sejarah-indonesia.html Dampak Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya dari keberadaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia, sebagai berikut:
1. Perubahan dalam Bidang Politik -Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern.Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat.Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial. Pamog praja yang dulu berdasarkan garis keturunan diubah menjadi sistem kepegawaian. -Jawa menjadi pusat pemerintahan dan membaginya menjadi wilayah perfektuf -Hukum yang dulu menggunakan hukum adat diubah menggunakan sistem hukum barat modern -Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia.Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh. 2. Perubahan dalam dalam Bidang Sosial -Pembentukan status sosial dimana yang tertingi adalah Eropa lalu Asia dan Timur Jauh yang terakhir kaum Pribumi -Terjadinya penindasan dan pemerasan secara kejam. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Seperti upacara dan tata cara yang berlaku dalam lingkungan istana menjadi sanga sederhana, bahkan cenderung dihilangkan. Tradisi tersebut secara perlahan-lahan digantikan oleh tradisi pemerintah belanda. -Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman. Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan. 3. Perubahan dalam Bidang Ekonomi -Belanda membuka tambang minyak bumi di Tarakan Kaltim -Belanda membangun rel kereta api untuk memperlancar arus perdagagngan -Liberialisme ekonomi -Eksploitasi ekonomi, monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya. Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar. Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi. Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa) Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani. 4. Perubahan dalam Bidang Budaya -Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi. -Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah. -Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain. - Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya, kebiasaan minum minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa Indonesia, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Barat yang dibawa oleh para penjajah (Westernisasi menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan). -Birokrat menggunakan bahasa belanda sebagai simbol status mereka -Masuknya agama katholik dan protestan Sumber: http://atariqb.blogspot.com/2014/11/dampak-dan-faktor-terjadinya.html http://matapelajaransekolahsmk.blogspot.com/2014/05/pengaruh-kolonialisme-dan-imperialisme.html http://fightforourfuture.blogspot.com/2013/03/pengaruh-kolonialisme-dan-imperialisme.html http://letare-kolonial.blogspot.com/. http://uchikjuli.blogspot.com/2012_05_01_archive.html |
Authorhttps://www.wattpad.com/398499424-terjerat-masa-lalu-minggu Archives
September 2015
Categories |