1. Nasionalisme1. Kedouire Menurut Kedourie nasionalisme adalah doktrin yang berpretensi untuk memberikan satu kriteria dalam menentukan unit penduduk yang ingin menikmati satu pemerintahan eksklusif bagi dirinya, untuk melegitimasi pelaksanaan kekuasaan dalam negara, dan untuk memberikan hak mengorganisasikan suatu masyarakat negara. Dengan kata lain, doktrin ini beranggapan bahwa secara alamiah, komunitas dibagi menjadi bangsa-bangsa, bahwa bangsa dikenal mempunyai karakteristik khusus yang dapat ditentukan; dan bahwa corak pemerintahan yang sah hanyalah self-government 2. Nagengast Bangsa dan nasionalisme, demikian menurut Nagengast, adalah istilah modernitas yang ada di Eropa dan Amerika Utara. la diturunkan dari alam pencerahan kondisi rasionalisme, perluasan penjajahan, peperangan agama, dan kapitalisme liberal yang berfungsi sebagai pembenaran politik dan legitimasi politik untuk konsep penyatuan teritorial, politik, dan budaya yang dipaksakan oleh hegemoni pemikiran dan organisasi liberal. 3. Smith Smith berpendapat bahwa nasionalisme adalah satu gerakan ideologis untuk meraih dan memelihara otonomi, kohesi dan individuality bagi satu kelompok sosial tertentu yang diakui oleh beberapa anggotanya untuk membentuk atau menentukan satu bangsa yang sesungguhnya atau yang berupa potensi saja. 4. Minogue Menurut Minogue, nasionalisme merupakan gerakan politik untuk memperoleh dan mempertahankan integritas politik, yakni gerakan politik yang didasarkan pada perasaan tidak puas sekelompok orang menentang orang asing. 5. Snyder Pandangan lain diutarakan oleh Snyder, bahwa nasionalisme merupakan satu emosi yang kuat yang telah mendominasi pikiran dan tindakan politik kebanyakan rakyat sejak Revolusi Perancis. Ia tidak bersifat alamiah, melainkan merupakan satu gejala sejarah, yang timbul sebagai tanggapan terhadap kondisi politik, ekonomi dan sosial tertentu. 6. Gellner Seperti dikemukakan Gellner, nasionalisme terutama merupakan satu prinsip politik, yakni teori legitimasi politik yang memerlukan batas etnis yang tidak melintasi politik. Dengan kata Iain, nasionalisme adalah satu perjuangan untuk membuat budaya dan "kepolitikan" menjadi bersesuaian. Lebih dari itu, nasionalisme adalah pemaksaan umum satu budaya tinggi kehidupan masyarakat, di mana budaya rendah sebelumnya telah mengang-kat kehidupan mayoritas dan dalam bebera-pa kasus keseluruhan penduduk. 7. Carlton J. Hayes, seperti dikutip Snyder, membedakan empat arti nasionalisme:
8. Kohn Kohn (1961:11) adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan 9. James G. Kellas Nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi, demikian pendapat James G. Kellas (1998: 4) 2. Sosialisme1. Karl Marx dan Friedrich Engels Mereka berpendapat bahwa sosialisme akan muncul dari keharusan sejarah kapitalisme yang diberikan sendiri sudah usang dan tidak berkelanjutan akibat dari meningkatnya kontradiksi internal yang muncul dari perkembangan kekuatan produktif dan teknologi Marx dan Engels berpandangan bahwa kesadaran orang-orang yang memperoleh upah atau gaji (kelas pekerja dalam arti Marxis luas) akan dibentuk oleh kondisi mereka yang menjadi budakan upah, yang mengarah ke kecenderungan untuk mencari kebebasan atau emansipasi mereka dengan menggulingkan kepemilikan alat-alat produksi oleh kapitalis, dan akibatnya, menggulingkan negara yang menjunjung tinggi tata ekonomi kapitalis ini. Bagi Marx dan Engels, kondisi ini menentukan kesadaran dan mengakhiri peran kelas kapitalis yang pada akhirnya mengarah ke masyarakat tanpa kelas di mana negara akan melenyap 2. Guevara mengatakan pada tahun 1965: Sosialisme tidak bisa ada tanpa perubahan kesadaran yang mengakibatkan sikap persaudaraan baru terhadap kemanusiaan, baik di tingkat individu, dalam masyarakat di mana sosialisme sedang dibangun atau telah dibangun, dan dalam skala dunia, berkaitan dengan semua orang yang menderita akibat penindasan imperialis. 3. Robert Owen (1881 – 1858) Pemikirannya tentang sosialisme dituangkan dalam buku berjudul “A View of Society, an Essay on the Formation of human Character”. Dalam bukunya tersebut, ia menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh pada pembentukan karakter manusia. Ia berusaha mencari caranya dengan meningkatkan kesejahteraan pekerjanya. 4. Karl Heinrich Marx (1818 – 1883) Ia menciptakan sosialisme yang didasarkan atas ilmu pengetahuan. Ia mengembangkan sosialisme secara radikal. Karya Karl Marx yang terkenal adalah “Das Kapital” yang menyatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan pemenang dari peperangan itu adalah kaum proletar (kaum buruh). Sosialisme pada masa penjajahan banyak mendapat simpati dari bangsa pribumi. Paham sosialisme semakin banyak berpengaruh setelah konsep ini dijadikan sebagai salah satu senjata menghadapi kolonialisme dan imperialisme. Di negaranegara Asia – Afrika, banyak pemimpin yang tertarik dengan ajaran sosialisme. 5. St. Simon (1760-1858) Dia merupakan bapak sosialisme. Dia adalah orang pertama yang menyerukan perlunya sarana-sarana produksi agar dimiliki sepebuhnya oleh pemerintah. Ia berpendapat bahwa yang berhak memajukan ilmu pengetahuan dan industri adalah Golongan III, sedangkan para bangsawan dan kaum feodal hanya dianggap parasit saja. 6. Thomas Moore Dia adalah seorang sosialis Utopis. Menurutnya sosialisme merupakan reaksi dari kapitalisme. Sosialisme hanya dapat mengambangkan dirinya di negara dengan tradisi liberal yang sudah berkembang, sedangkan di negara yang tidak memiliki tradisi ini, maka sosialisme akan berubah menjadi faisme. 7. Pierre Joseph Proudhon (1809-1865) Terkenal dengan karyanya “Philosophy de La Misere”(Filsafat Kesengsaraan). Melalui pandangannya ia gigih memperjuangkan dibagikannya hak milik antara individu-individu secara sukarela dan merata ( sosialis liberal )dan menentang berbagai bentuk pemaksaan penguasa negara (otoriter). 8. Charles Fourier ( 1772-1837) Ia dikenal dengan bukunya yang berjudul “Theorie des Quatre Mouvements et Destinees Generales”. Ia berpendapat agar terjadi kebersamaan masyarakat di suatu wilayah, maka perlu ditingkatkan saling komunikasi dan bekerja dengan sistem koperasi. 3. Komunisme1. Karl Marx (1818-1883) Cirri khas pemikirannya yang menonjol menyangkut konsep dialektika materialism (dialectical materialism), teori nilai lebih (surplus value), dan perjuangan kelas (struggle class). Karya- karyanya meliputi Communist Manifesto (1848), Critique of Political Economy (1767), dan Das Capital (1767). Communist Manifesto menjadi pedoman pengikut paham komunis. Bagi Marx, penghapusan kejahatan Kapitalisme dan hubungan kerja yang eksploitatif serta perebutan kekuatan produksi. Marx melukiskan hubungan antara kondisi material dan kehidupan masyarakat dengan idenya yang dikemukakan “ bukan kesadaran manusia yang menentukan keberadaannya, akan tetapi sebaliknya keberadaan sosial manusia itulah yang menentukan kesadarannya.” Analisis Marx yang terpenting adalah materi atau ekonomi menentukan perkembangan dan perubahan sejarah melalui revolusi perjuangan kelas kaum buruh. Negara diktator Proletariat merupakan fase dari stategi perjuangan kelas ploretar jangka panjang yakni penghapusan Negara (withering away of state) dan pembentukan masyarakat tanpa kelas (classes society). 2. Friedrich Engels (1820-1895) Engels tidak hanya memberikan bantuan materi kepada Marx, lebih dari itu juga memberikan sumbangan berupa artikel dan bahan- bahan bersifat empiris tentang buruh dan perekonomian yang diakibatkan oleh system kapitalis dan liberalis yang diberlakukan dalam kehidupan politik kenegaraan. Karya- karyanya antara lain Introduction to Dialectics of Nature (1934). Engels pernah mengemukakan bahwa bila kelas sosial telah tidak ada lagi, maka kekuasaan politik pun akan lenyap. 3. Vladimir Ilivh Ulyanov atau Lenin (1870-1924) Lahir konsep Marxisme- Leninisme, konsep yang mengkombinasikan beberapa pemikran Marx yang orisinal dengan berbagai formulasinya yang disusun Lenin. Lenin juga memiliki visi mengenai pentingnya melakukan revolusi komunisme pada wilayah terbelakang guna perimbangan dunia menghadapi ancaman kapitalisme. Konsep Lenin mengenai dictator mengandung arti yang bersifat politik yakni dictator komunis atas kaum proletariat. Gagasan Ekonomi Baru (New Economy Policy) adalah gagasan Lenin yang memperkenalkan pemilikan perorangan secara terbatas. Karyanya adalah What is to Be Done (1902), konsep yang menjelaskan mengenai kaum revolusioner yang profesional. 4. Joseph Stalin (1879-1954) Baginya kekuasaan dilaksanakan bukan oleh mereka yang memilih an memberikan suara, melainkan oleh mereka yang memerintah. Stalin telah mengubah konsep Lenin mengenai diktator proletariat yang telah menjadi diktator partai, akhirnya menjadi dictator pemimpin dengan tujuan menghalalkan segala cara. Ia berperan sebagai pelopor sosialisme, tanpa menunggu gerakan yang dilakukan kelas buruh serta mempelopori untuk berhasilnya gerakan komunis dunia (Komintern). Stalin memiliki pandangan mengenai sosialisme dengan aliran- alirannya dibagi menjadi tiga aliran yaitu Reformisme, Anarkisme, dan Marxisme. 5. Leon Trotsky (1879-1940) Ramalan Trotsky mengenai Stalinisme adalah kelanjutan yang tidak terelakkan dari pertumbuhan konsep- konsep Leninisme dan praktik organisasi. 6. Mao Tse Tung (1893-1976) Bagi Mao, teori Marx, Lenin dan Stalin adalah teori yang bisa dipraktekkan dimana- mana, keyakinan ini diterjemahkan Mao sebagai penyingkiran terhadap mereka yang antirevolusi. Mao mengemukakan revolusi itu akan berhasil di wilayah pedesaan sebelum di kota- kota, dan di negara terbelakang sebelum di Negara- Negara Industri. Kediktatoran demokrasi rakyat merupakan prinsip ajaran dari Mao apa yang akan dibangun di atas kedaulatan rakyat di RRC. Sumbangan Mao yang istimewa dalam masalah kepartaian ialah dengan menjunjung panji menentang sektarianisme. Mao tidak pernah menganggap revolusi di daratan Cina sebagai gerakan eksklusif, ia meninjaunya dari sudut revolusi proletar dunia secara keseluruhan serta dari sudut perjuangan melawan imperialism. Karyanya adalah The Thoughts of Mao Tse Tung, “Laporan Mengenai Penyelidikan atas Gerakan Petani Yang Berperikemanusiaan” (Report on an Investigation of Peasont Movemen in Human) 1927. Pemikiran Mao terangkum dalam karyanya Api Yang Bisa Membakar Padang Ilalang. 4. Kapitalisme1. John Locke John Locke meramu teori naturalisme liberal. Tentang hak milik ia berkata “Hak milik pribadi adl salah satu hak alam dan instink yg tumbuh bersama pertumbuhan manusia. Karena itu tak ada seorangpun yg mengingkari instink ini.” 2. Adam Smith Adam Smith adl penganut aliran klasik terkenal. Tahun 1776 ia menerbitkan Penelitian Alam dan Sebab-sebab Kekayaan Manusia. Buku inilah yg dikatakan kritikus Edmund Burke sebagai karya tulis teragung yg pernah ditulis manusia. 3. David Ricardo David Ricardo yg membahas hukum pembagian hasil percapita dalam ekonomi kapitalisme. Teorinya yg terkenal ialah Hukum Pengurangan Penghasilan. Kata orang ia berorientasi falsafi yg bercampur dengan dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada ucapannya “Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar dari perasaan cinta kepada orang lain.” 4. Robert Malhus Robert Malhus seorang ekonom Inggris klasik yg dikenal pesimistis. Ia penemu teori kependudukan yg populer bahwa jumlah penduduk berkembang menurut deret ukur sedangkan produksi pertanian berkembang menurut deret hitung. 5. John Stuart Mill John Stuart Mill yg dipandang sebagai penghubung aliran individualismedgn aliran sosialisme. Tahun 1836 ia menerbitkan buku yg berjudul Prinsip-prinsip Ekonomi Politik. 6. Lord Keynes Lord Keynes teorinya berkisar tentang pengangguran dan lapangan kerja. Teori ini telah melampaui teori-teori yg lain. Karena itu dialah yg berjasa dalam menciptakan lapangan kerja secara utuh bagi suatu kekutan aktif di masyarakat kapitalis. Teori-teorinya itu disebut dalam bukunya yg berjudulTeori Umum Tentang Lapangan Kerja Bursa dan Mata Uang. Buku ini beredar pada tahun 1930. 7. David Hume David Hume penemu teori pragmatisme yg integratif. Ia mengatakan“Hak milik khusus adl tradisi yg dianut masyarakat yg harus diikuti. Sebab disanalah manfaat mereka.” 5. Liberalisme1. Niccolò Machiavelli Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legistasi serta regulasi yang baik dari pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip. 2. Desiderius Erasmus Desiderius Erasmus (Belanda, 1466-1536) adalah seorang tokoh liberal yang dikenal sebagai orang yang berperikemanusiaan. Dia berkata bahwa masyarakat Erasmusian melintasi Eropa sampai pada taraf tertentu sebagai jawaban atas pergolakan reformasinya. Ia berhadapan dengan kebebasan berkehendak. Dalam karyanya De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio(1524), ia meneliti dengan kepintaran dan kejeniusannya untuk menghapus keterbatasan hidup sebagai pernyataan atas kebebasan manusia. Beberapa hasil karyanya Lof d Zotheid, 1509 dan De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio, 1524. 7. Pan Islamisme1. Jamaluddin al-Afghani (1839-1897) Sayid Jamaluddin Al-Afgani mengungkapkan bahwa:
2. Syekh Muhammad Abduh Syekh Muhammad Abduh mengungkapkan teori pembaharuannya sebagai berikut:
Sumberhttp://tamalatea.blogspot.com/2011/04/tokoh-tokoh-kapitalisme-dan-liberalisme.html
http://alpiadiprawiraningrat.blogspot.com/2012/10/teori-teori-nasionalisme_6.html http://nizasmart.blogspot.com/p/nasionalisme.html https://sosiologibudaya.wordpress.com/2013/03/26/nasionalisme-3/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisme https://faqihpembebas.wordpress.com/2012/06/10/sosialisme/ http://sukasukasaya7.blogspot.com/2014/05/paham-sosialisme.html http://chalimizsite.blogspot.com/2009/06/komunisme-sejati.html http://fendyi.blogspot.com/2014/04/berkembangnya-pan-islamisme-sebagai.html http://www.tuanguru.com/2011/12/pan-islamisme.html Jika saya berada di zaman pergerakan nasional, saya ingin menjadi anggota dari organisasi Budi Utomo. Mengapa?
Organisasi Budi Utomo (20 Mei 1908) adalah organisasi pelopor pergerakan nasional yang diketuai oleh Dr. Sutomo dengan tujuan untuk mencapai kemajuan dan derajat bangsa. Saya ingin menjadi anggota sekaligus ikut serta dalam mempelopori pergerakan nasional. Jika tak ada yang memulai, pergerakan nasional pun tidak akan pernah terjadi sehingga kemerdekaan akan sulit diwujudkan. Organisasi Budi Utomo bertujuan untuk mencapai kemajuan dan derajat bangsa melalui pendidikan dan kebudayaan. Ya, Budi Utomo hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, organisasi ini tidak bergerak di bidang lain seperti politik dan atau bidang lainnya sehingga mereka tidak menarik perhatian Belanda. Bahkan mereka termasuk organisasi kesayangan Belanda karena organisasi ini tidak berpolitik dan tidak menimbulkan kerusuhan yang merugikan Belanda. Hal ini menguntungkan organisasi Budi Utomo karena kegiatan yang mereka lakukan tidak diganggu oleh Belanda sehingga dapat berjalan lancar serta efektif. Kegiatan pergerakan nasional melalui pendidikan dan kebudayaan memang efektif. Mereka akan mencetak golongan-golongan terpelajar yang akan menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia di masa mendatang. Golongan terpelajar tersebut akan memerjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai cara seperti kooperatif, non-kooperatif, radikal, moderat, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. Nah, saya menyetujui cara dan taktik yang dilakukan oleh organisasi Budi Utomo tersebut. Akan tetapi, organisasi ini masih bersifat etnik atau kedaerahan. Anggotanya terdiri atas kaum terpelajar dan pegawai pemerintah yang berada di P. Jawa dan Madura. Saya berasal dari P. Jawa sehingga mungkin ini tidak berpengaruh terhadap saya. Tapi bagaimana dengan pejuang Indonesia di luar P. Jawa dan Madura? Siapa yang akan menampung mereka? Mungkin inilah salah satu kekurangan dari organisai Budi Utomo. Demikian alasan saya memilih menjadi anggota organisasi Budi Utomo jika saya berada pada masa pergerakan nasional. |
Authorhttps://www.wattpad.com/398499424-terjerat-masa-lalu-minggu Archives
September 2015
Categories |